Sudah beberapa kali ditunda dengan berbagai permasalahan, akhirnya pesta Demokrasi di gelar di IAIN Ar-Raniry. Tepatnya pada tanggal 8 Januari 2011 Pemilihan Raya ( PEMIRA) dilaksanakan di Lima Fakultas. “ sudah tiga kali penundaan PEMIRA itu di undurkan, pertama pada tanggal 13 November,27, November, dan 8 Desember 2010 lalu. Akhirnya kami juga mendesak Agar PEMIRA di laksanakan pada 8 Januari 2011. berhubung kita memasuki minggu Tenang, Ujian Final, dan Libur Semester.” Ujar Fadrul Mizan sebagai Ketua Indenpenden Pemilihan Raya (KIPR). “ Secara Yuridis, pihak KIPR sudah sangat sukses dalam melakukan PEMIRA, meskipun banyak persoalan yang terjadi. Karena, KIPR sudah menjalankan sesuai dengan Prosedur yang ada” Tambahnya lagi.
Pendaftaran Capres Terdiri dari lima Kandidat Yaitu Dari Fakultas Ushuluddin, Keterwakilan dai Fakultas Tarbiyah ada Darlis azis, Maizatun akmal, Rahmadi yunus. Sedangkan Capres dari Fakultas syariah adalah Ihsan fazri. Ke Lima Capres Tersebut Siap berkompetensi untuk menjadi Presiden Mahasiswa Priode 2011-2012. Namun, pada tahap Pengetesan, Calon Kandidat dari Fakultas Ushuluddin Gagal dalam Administrasi, sedangkan Insan Fazri dan Rahmadi Yunus gagal pada Verifikasi Tes baca Al-qur,an yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2010 lalu. Sementara yang lewat adalah saudara Darlis Azis dan Maizatun Akmal keduanya berasal dari Fakultas Tarbiyah.
“ megenai Syarat Capres yang telah ditentukan adalah Minimal Semester Lima dan Maximal Semester Tujuh, sedangkan untuk IPK Minimal 2,75. Setelah dilakukan Kualisifikasi Ulang, ternyata Syarat Maximal jadi Presma sampai semester sembilan. Apalah Arti seorang Presiden yang selesai kuliahnya Semester Dua Belas?” kata Fadrul Mizan
Persoalan yang memicu saat itu adalah adanya protes keras dari beberapa golongan yang memihak kepada saudara Ihsan Fazri salah satu Capres dari Fakultas Syariah yang tidak lulus pada tes Verifikasi pembacaan Al-quran. pada dasarnya yang menguji pada saat itu adalah Muhammad Zaini M,ag sebagai Pimpinan BP Halaqah, Rusdi SP sebagai Imam Mesjid Fatun Qarib, dan Hasanudin Yusuf Adan sebagai PD III Fakultas Syariah.“ dilihat dari kapasitas penguji, Tidak mungkin Ketiga Penguji Tersebut Berbohong” ungkap Fadrul Mizan meyakinkan.
Tak hanya itu, beberapa pejabat Tinggi Fakultas Miftahul Umam selaku Gubernur Fakultas Dakwah Mengatakan bahwa “Legalistas MPMI yang sudah habis masa Jabatan dan sudah pernah dinon-Aktifkan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, namun saat ini disahkan kembali tanpa diketahui oleh pejabat tingkat Fakultas.Sehingga PEMIRA kali ini dianggap Ilegal” katanya. “ Ketika sudah dibukukan, kemudian Undang-Undang yang tidak baku itu muncul, dan tidak merujuk pada KBMI( Keluarga Besar Mahasiswa Institut) melainkan hanya sekelompok orang saja.” Tambah Nasrizal Gubernur Fakultas Adab.
Sedangkan Abdul Qadir selaku ketua MPMI mengungkapkan Masa Jabatan MPMI masih berlaku, sampai dengan pembentuk Ketua MPMI yang baru. Diselah itu, Ia juga mengatakan Pemilihan Ketua MPMI berdasarkan Tata Tertip ( TATIP) pemilihan Ketua Sementara, ada juga Fraksi Pro dan Fraksi Kontra dan Fraksi Indenpendent dan pemilihan dilakukan melalui posting suara terbanyak dari jumlah Anggota Forum yang ada. “sedangkan Pemilihan Anggota MPMI, berdasarkan Utusan dari Fakultas Masing-masing, serta pemilihan berlangsung sekaligus dengan pemilihan Presiden Mahasiswa” tambahnya.
Sesuai dengan keputusan KPIR pada pasal 10 tentang Perhitungan Calon Anggota MPM IAIN Ar-Raniry, Abdul Qadir menjelaskan, Calon yang terpilih adalah calon yang dicoblos/dipilih oleh pemilih dan yang memiliki jumlah suara terbanyak berdasarkan ranking dari Kuota Fakultas yang ada. Jumlah kursi MPM yang telah ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang Pemira adalah 35 kursi. Berdasarkan Mekanisme Perimbangan, masing-masing Fakultas mendapatka Kursi Awal sebanyak 2 Kursi. Jumlah kursi yang di bagi adalah 25 Kursi. Jumlah tersebut di bagi kepada Kuota masing-masing Fakultas berdasarkan jumlah Mahasiswa Fakultas Tersebut. Kuota tersebut adalah
No Nama Fakultas Jumlah Mahasiswa Jlh Kursi Berdasarkan Jlh Mahasiswa Kursi Awal Jlh Kursi Total
1 Fakultas Adab 880 3 2 5
2 Fakultas Dakwah 935 3 2 5
3 Fakultas Syariah 1576 6 2 8
4 Fakultas Tarbiyah 3271 11 2 13
5 Fakultas Ushuluddin 440 2 2 4
Jumlah 7102 25 10 35
“Akan tetapi, pada saat PEMIRA, dari 7102 jumlah Mahasiswa hanya Tujuh Persen yang mencoblos. Bukan karena mereka tidak mau memilih, Melainkan ada Kendala Internal yang terjadi pada saat itu,Sehingga Mahasiwa ada yang tidak berpartisipasi dalam Pecoblosan Presma kali ini. ” katanya lagi.
Bagaimana seharusnya PEMIRA 2011 ini?
PEMIRA 2011 ini, tentu masih dipertanyakan oleh beberapa Pejabat Tinggi Fakultas, Mahasiswa, dan Juga seluruh Civitas Akademisi Kampus. Dimana, awalnya KIPR telah mendesak agar PEMIRA segera dipercepat. Namun pihak Rektorat membalas dengan Surat Penundaan sebanyak dua kali yang ditujukan kepada KIPR. Isi surat tersebut adalah agar PEMIRA tidak dilaksanakan sebelum ada perintah dari Rektor, karena akan di adakan Rapat Pimpinan Se IAIN. “ kami belum mengakui adanya PEMIRA yang dilaksanakan oleh KIPR, karena belum ada penyelesaian dan keputusan apa-apa pada rapat Pimpinan tersebut mengenai permasalahan yang ada. ” Ujar Drs Sofyan Ibrahim MAg. Selaku PR III IAIN Ar-Raniry.
Sofyan Ibrahim, mengatakan pada acara pertemuan dengan Mahasiswa yang dilaksanakan pada Tanggal 23 Desember lalu, juga memicu terjadinya permasalahan. “Awalnya MPMI mengatakan kepada saya, tidak ada permasalahan dalam pembuatan Undang- Undang (UU), namun pada pelaksanaanya, ternyata mendapat Protes dari seluruh Lembaga Mahasiswa, baik dari MPMF, BEMAF dan HMJ . mereka mengatakan bahwa UU yang buat oleh MPMI tidak Sparatis. Meskipun MPMI yang berwenang dalam pembuatan Undang -Undang. Setelah UU tersebut sudah saya tanda Tangani, berbagai protest kembali muncul, alasannya tidak prosedural, tidak memenuhi Forum, Sementara MPMI menyampaikan kepada saya memenuhi Forum. kemudian dari pihak BEMAF, dan MPMI meyebutkan belum memenuhi Forum. Sehingga ada Golongan yang memprotes kembali mengenai Tes pembacaan ayat Al-qur,an. Dan mengungkit kembali permasalahan-permasalahan sebelumnya. Dengan berbagai persolan PEMIRA terpaksa di hentikan. Tambahnya.
Disamping itu, Fadrul Mizan mengatakan, dalam pertemuan rapat pimpinan yang dihadiri oleh PR III, PD III Se IAIN yang dilaksankan pada tanggal 10 Januari 2011 “ bahwa persoalan Komplen terhadap Tes pembacaan Al-qur,an terhadap Ihsan Fazri sudah diselesaikan dalam rapat tersebut, namun hasilnya ada segolongan yang tidak mengindahkan keputusan PR III saat itu. “ jelasnya. “ menanggapi masalah kedatangan Surat dari Rektorat, kami sudah cukup sabar. Namun, tidak ada kunjung titik temu kapan PEMIRA itu dilaksanakan, apa lagi kami berada dalam jalur yang ada, Rektor juga mengakui bahwa apa yang kami lakukan tidak salah, jika sudah benar kenapa harus diundurkan lagi? Apalagi yang mereka Komplen itu tidak sesuai dengan subtansi yang ada. Jikapun tertunda, terus kapan lagi diadakan PEMIRA?” Tegas Fadrul.
“Perbandingan PEMIRA tahun lalu dengan PEMIRA sekarang ini sangat jauh berbeda, terutama dilihat dari segi Wilayah, jika tahun lalu kita mengadakan PEMIRA di satu kampus dan berlangsung hanya satu bulan saja. Sedangkan sekarang, terkendala dengan terpencarnya seluruh Fakultas, dalam perjalanan PEMIRA saja sudah memakan waktu tiga bulan. “ kat Fadrul. “ “ seharusnya PEMIRA kali ini lebih baik, namun pada dasarnya selalu saja ada permasalahan-permasalahan yang muncul, kita berharap Mahasiswa harus besikap Demokratis, dan terbuka sehingga segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik” Tangkas Sofyan Ibrahim.
Terkait dengan sudah dilantiknya Darlis Azis sebagai Presiden Mahasiswa, sampai saat ini pihak Rektorat Belum Mengakui, karena pelaksanaan PEMIRA akan di putuskan oleh 12 Lembaga pada acara rapat Pimpinan.” kami dari Penyelenggara KIPR dan MPMI, tidak mengharapkan adanya PEMIRA kedua kalinya, jikapun ada keputusan yang dibuat harus diterima. jika ada Alternatif lain, maka kandidat yang di Calonkan Untuk Pemira kedua kalinya yaitu Darlis Azis dan Maizatun Akmal, kalau ada calon dari yang lainnya, kami tidak menyetujuinya.” Tegas Fadrul Mizan.
“ kami berharap agar pihak Rektorat mengesahkan Hasil yang sudah ada, dan siapapun yang menjadi Pengurus Bemaf agar mematuhi rambu-rambu pada Fakultas Masing-masing, tidak mencampur tangani Urusan MPMI, dan Pihak Rektor juga harus bersikap Tegas dengan peraturan yang ada, karena tindakan yang kami lakukan sesuai dengan Prosedur yang ada. Dan sama sekali tidak melanggar Undang-Undang yang dibuat oleh MPMI. ” kata Mizan
Ketua MPMI, Abdul Qadir juga megharapkan kepada pihak Lembaga Mahasiswa, agar dapat merestui dan di lantiknya Darlis Azis sebagai Presiden Mahasiswa. karena priode 2010-2011 Tidak ada yang mejabat sebagai Presma, sedangkan yang terpilih sekarang adalah Presma 2011-2012, semua itu karena ada pembodohan, dan matinya sistem Demokrasi Oragisasi IAIN. Ujarnya.
“Presiden Mahasiswa harus di lantik dulu secara sah, baru kita dapat mengakuinya sebagai Presma, seharusnya kita PEMIRA berjalan dengan lancar, jika disetujui oleh semua pihak, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Pasti pemira berjalan dengan lancar, namun masalah penundaan, selayaknya tak perlu dilakukan penundaan. Karena sama halnya membuang waktu dalam permasalahan itu saja.” jawab Isra Sajida salah Seorang Mahasiswa yang ikut memilih saat itu.
“Untuk Penuntasan PEMIRA kedepan, perlunya Landasan hukum secara kuat, agar tidak terjadi penyelewengan, dan siapapun yang Terlantik jadi Presma saat ini, haruslah di sahkan secara resmi oleh Rektor, baru dapat diakui sebagai Presma.” kata Nasrizal selaku Gubernur Fakultas Adab.
“ Saya Mewakili dari ke Lima Fakultas di IAIN menyatakan agar kita kembali pada rumusan awal KBMI ( keluarga Besar Mahasiswa Institut), supaya permasalahan Pemira yang ada sekarang ini, tidak terulang lagi pada PEMIRA tahun yang akan datang, biarlah PEMIRA kali ini berjalan lama” Miftahul Umam.
“ Semoga Mahasiswa IAIN, bisa bersikap demokratis dalam segala hal, saya berharap agar PEMIRA dengan cepat berlangsung dan damai, tidak ada kericuhan lagi, meskipun ada, kami berharap tidak ada intimidasi dari pihak manapun” Harap PR III.
Dimana letak demokrasi Organisasi IAIN Ar-Raniry? Bagaimana selajutnya PEMIRA yang akan di putuskan oleh 12 Lembaga IAIN? Biarlah hati nurani yang menjawab. “ persolanan mengenai kapan PEMIRA , itu sudah disserahkan kepada 12 Lembaga, yaitu Ketua MPMI,Presma, Ketua MPMF Sefakultas dan gubernur Sefakultas IAIN.mereka yang memutuskan persoalan yang sedang terjadi apakah dilanjutkan , di Rancang Kembali, atau membuat yang baru. dan menjawab tentang PEMIRA nantinya” Jelasnya lagi.
Ada Apa Dengan PEMIRA PRESMA IAIN???
contoh proposal
STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN JASA DALAM MENYAMBUT VISIT BANDA ACEH YEARS 2011
Latar Belakang Masalah
Komunikasi dalam bahasa Inggris (communication) didevinisikan dari kata Latin communicatio, bersumber dari kata communis yang berarti sama (makna). Brent D. Ruben mengatakan, komunikasi manusia adalah suatu proses melalui individu dalam hubungannya dengan kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain.
Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan dengan komunikasi yang dilakukan secara tertulis maupun lisan, misalnya dalam bentuk surat, laporan memo dan rapat kerja. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang tidak dilakukan secara tertulis atau lisan, seperti menggunakan bahasa isyarat (body language), simbol, seragam, ekspresi wajah, lambang (logo) perusahaan, jarak saat bicara dan warna.
Begitu juga dengan promosi dan strategi, tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran pariwisata sehingga dalam kegiatan pariwisata promosi tidak bisa berjalan sendiri dan terpisah dari indikator-indikator bauran pemasaran pariwisata yang lainnya. Secara keseluruhan bauran promosi pariwisata mencakup produk (product), harga (price), promosi (promotion), sistem distibusi (place), kerjasama (partnership), pengemasan paket wisata (packaging), program kegiatan wisata (programming), penampilan objek subjek pariwisata (performance), dan sumber daya manusia (people). Seluruh indikator bauran pemasaran pariwisata tersebut harus bersinergi dalam kegiatan pariwisata agar memperoleh hasil pemasaran pariwisata yang optimal.
Pasca terjadinya bencana besar di aceh pada 26 desember 2004 silam, Aceh menjadi sebuah pusat penanaman saham negara luar, sehingga perekonomian aceh berkembang pesat. Aceh merupakan salah satu Daerah yang sering dikunjungi oleh Warga Asing, baik dalam usaha bisnis maupun sebagai kujungan pariwisata Dunia. Dalam meyambut Visit Banda Aceh Years 2011, pemerintah dan juga warga sangat membutuhkan komunikasi yang baik, dalam menjalin hubungan antara warga Asing dan warga Aceh itu sendiri. Turis yang berasal dari berbagai belahan dunia itu, Sebahagian dari mereka ada yang berdomisili di Aceh sampai beberapa tahun, dan juga hanya sebagai berlibur untuk berkunjung ke Derah ini. Kedatangan pengunjung wisata Aceh tidak hanya dari luar negara akan tetapi juga dari daerah dalam negeri. Pemerintah Aceh terlihat sudah mampu mebangun strategi dan minat para wisatawan Asing dalam hal perekonomian dan wisata.
Industri Pariwisata Aceh sebagai suatu usaha yang ingin dikelola secara Profesional akan dikembangkan menjadi Profit Center atau cah cow bagi dunia usaha di Aceh. Dengan kata lain majunya Industri pariwisata di Aceh akan menyumbang percepatan pertumbuhan perekonomian daerah yang pada gilirannya nanti akan semakin meningkatkan kesejahteraan Rakyat. Caranya dengan meningkatkan jumlah Turis yang datang dan meningkatkan lamanya Waktu yang mereka gunakan (Length of stay) untuk berlibur di Aceh. Peluang bisnis yang cukup Potensial yang terlihat dewasa ini adalah dengan Turis asal Luar Negeri yang mau berkunjung ke Wilayah Aceh pada tahun 2011 ini.
Aceh merupakan salah satu dari sekian banyak daerah yang didatangi oleh turis manca Negara, meskipun Aceh termasuk daerah yang baru bangkit dari keterpurukan akan tetapi Aceh sudah mampu memperlihatkan sebagai daerah yang kaya akan wisata alam.
Seperti halnya Bali yang sudah mampu menarik para wisatawan asing sehingga mampu menjadikan sebuah tujuan wisata international, yang menjadi pertanyaan besar apakah pemerintah mampu menjadikan Aceh sebagai pusat wisata international?
Dalam hal ini permerintah dan juga masyarakat aceh mempunyai strategi tertentu untuk mengembangkan visit banda Aceh years 2011. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut ,strategi tidak berfungsi sebagi peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya. baik itu cara berkomunikasi,bersikap maupun dalam menjaring masyarakat luar untuk berkunjung kedalamnya. Dalam hal ini, pemerintah maupun masyarakat juga harus bisa dalam bidang persuasif.(mengajak), Sebagaimana dikatakan oleh seorang manajer proyek di NASA’s Marshall Space Flight Center “ pengetahuan bisa merupakan kekuatan,tetapi keterampilan berkomunikasi adalah bahan baku utama dalam menjalin hubungan baik dengan klien”
Dengan mencermati permasalahan diatas, maka ada beberapa masalah yang dapat penulis sampaikan yaitu sejauh mana pemerintah Aceh dapat mengembangkan visit Banda Aceh Years 2011 ini sebagai pusat pariwisata islami?karena, Aceh secara geografis sangat strategis dan sangat menguntungkan, namun selama ini potensi dan peluang itu belum dimanfaatkan secara optimal dan dikemas secara menarik dengan berbagai alasan. Aceh berada di tengah-tengah lintasan Selat Malaka yang sejak dahulu dikenal sebagai salah satu lintasan terpadat didunia. Aceh seharusnya bisa menjadi alternatif wisata pilihan setelah Malaysia, Singapura dan Thailand.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis ingin mengangkat judul Proposal Skripsi tentang “STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN JASA DALAM MENYAMBUT VISIT BANDA ACEH YEARS 2011 ”
B.Rumusan Masalah.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain:
1. Bagaimana Strategi yang di jalani permerintah Aceh untuk menarik para wisatawan Asing?
2. Apa saja hambatan–hambatan Pemerintah Aceh dalam mempromosikan rancangan Visit year 2011?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung sehingga Aceh bisa di jadikan sebagai Visit 2011?
C.Tujuan penelitian
Berdasarkan ketiga identifikasi masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Hambatan – hambatan pemerintah Aceh dalam menarik wisatawan asing
2. Untuk mengetahui Strategi yang akan diambil oleh pemerintah Aceh untuk menarik parawisatawan
3. Untuk dapat memahami faktor-faktor apa saja yang mendukung sehingga Aceh bisa dijadikan sebagai visit 2011?
D. Tinjauan Pustaka
Strategi komunikasi pelayanan jasa dalam menyambut Visit Banda Aceh, sangat berpengaruh besar terhadap jenis pelayanan yang di berikan. Pelayanan dapat di lakukan dengan menggunakan komunikasi persuasi. komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan atau bujukan agar mau bertindak sesuai dengan keinginan komunikator sedangkan pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara sesorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indindonesia di jelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan( mengurus) apa yang di perlukan seseorang.
Dalam sebuah buku yang dikarang oleh Courtland L. Bovee ,John V.Thill yang berjudul Komunikasi bisnis edisi kedelapan jilid I, yang berkaitan dengan hal promosi dan pemasaran, disebutkan bahwa sebutan dalam pasar global, sebagian besar batas-batas alami dan batas-batas nasional tidak lagi menjadi hambatan yang tidak dapat dilalui sebagaimana hambatan tersebut dimasa lalu. Pasar domestic terbuka bagi kopetisi seluruh dunia karena bisnis-bisnis dari semua ukuran mencari peluang-peluang untuk pertumbuhan baru luar Negara mereka sendiri. Begitu juga halnya dengan pariwisata Aceh, dengan adanya visit ini, maka secara otomatis, Aceh telah melakukan promosi dan pemasaran terhadap warga Asing, mengenai pariwisata islami yang sedang berkembang di Aceh.
Kegiatan promosi adalah setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk pelayanan atau ide . sehingga informasi yang didapatkan dapat di terima dengan tepat. dengan kegiatan ini, Aceh akan mendapatkan loyalitas terbaik di mata masyarakat, sehingga dapat membangun citra pemerintah Aceh menuju ke arah yang lebih baik. Strategi promosi secara gencar dan besar-besaran ini dengan segala keunikan telah berhasil memikat masyarakat dunia untuk datang dan berkunjung kesuatu daerah atau negara. Negara-negara Asia ini telah berhasil mempromosikan negaranya dalam kancah dunia internasional seperti Malaysia dengan ‘Trully Asia’, Singapura dengan ‘Uniquely Singapore’, Korea Selatan dengan ‘Lets go Korea’ atau Jakarta dengan ‘Enjoy Jakarta’. Dengan Strategi ini, Aceh dapat menjadi kunjungan yang terbaik di seluruh dunia.
Sarana Promosi dalam bentuk tercetak yaitu:
1. dalam bentuk Brosur, Poster.
2. News Letter, Terbitan Khusus
3. Printed sheet
Kemudian, promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan komunikasi Non verbal. Serta Sumber Daya Manusia itu sendiri. Namun, promosi yang dilakukan oleh pemerintah Aceh secara eksternal adalah dengan membuka launching secara nasional di Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta, yang dihadiri oleh yang dihadiri langsung Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Jero Wacik, Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin, Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddinh Kemudian, secara internal dapat dilakukan dengan cara menyampaikan pesan lewat brosur, poster, iklan, dan media cetak lainnya. Sehingga promosi pariwisata Aceh dalam menyambut Visit Banda Aceh Years 2011 menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat daerah maupun luar daerah.
E.Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis menambah khasanah keilmuwan jurusan APK dalam pengembangan pendidikan, serta memperluas ilmu dalam bidang komunikasi bisnis dan persuasif. Dan memecahkan permasalahan visit Banda Aceh years 2011 menurut teori kepustakaan yang dipelajari.
2. Dan secara praktis dapat diharapkan menambah masukan pada masyarakat dan pemerintah Aceh dan dapat menjadi bahan evaluasi buat pemerintah Aceh khusunya. Serta bagi saya sendiri untuk mengetahui benar bagaimana Strategi bisnis dan persuasif visit Banda Aceh years yang sesungguhnya.
E.Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
Dalam penulisan suatu karya ilmiah, metode pengumpulan data yang digunakan sangatlah menentukan untuk efektif dan sistematisnya sebuah penelitian. Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan dua metode. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan (field research), dan metode penelitian kepustakaan (Libarary research).
Pengumpulan data lapangan (field research) yang dilakukan di lapangan. Di mana penulis mencari data dan informasi tentang berkembangan Visit banda Aceh year 2011 dalam menarik wisatawan asiang untuk menjadikan Aceh sebagai Bandar wisata islami. Hal ini berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas, yaitu “Strategi Komunikasi Pelayanan Jasa Dalam Menyambut Visit Banda Aceh Years 2011”
Penelitian kepustakaan (Libarary research), yaitu dengan mengadakan penelaahan kepustakaan. Manfaatnya untuk mendukung data atau informasi yang didapat di lapangan sebagai landasan teori. Setelah data diperoleh dapat diaplikasikan dengan teori yang dipelajari sebelum penelitian dilakukan.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah dan masyarakat Aceh khususnya
b. Sampel
Sampel penelitian diambil dengan cara mengambil beberapa orang dari populasi yang ada untuk memperoleh data penelitian tentang Strategi Komunikasi Pelayanan Jasa Dalam Menyambut Visit Banda Aceh Years 2011
3.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diambil dengan melakukan inteview yaitu dengan cara mewawancarai pihak yang bersangkutan dan masyarakat, serta mengumpulkan dan menganalisis sejumlah data yang dimiliki. serta mengobservasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
KESIMMPULAN
Komunikasi dalam bahasa Inggris (communication) didevinisikan dari kata Latin communicatio, bersumber dari kata communis yang berarti sama (makna). Brent D. Ruben mengatakan, komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya dalam kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain.
Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran pariwisata sehingga dalam kegiatan pariwisata promosi tidak bisa berjalan sendiri dan terpisah dari indikator-indikator bauran pemasaran pariwisata yang lainnya, bauran promosi pariwisata mencakup :
produk (product),
harga (price),
promosi (promotion),
sistem distibusi (place),
kerjasama (partnership),
pengemasan paket wisata (packaging),
program kegiatan wisata (programming),
penampilan objek subjek pariwisata (performance),
dan sumber daya manusia (people).
Industri Pariwisata Aceh sebagai suatu usaha yang ingin dikelola secara Profesional akan dikembangkan menjadi Profit Center atau cah cow bagi dunia usaha di Aceh. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut ,strategi tidak berfungsi sebagi peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya.
Manajer proyek di NASA’s Marshall Space Flight Center “ pengetahuan bisa merupakan kekuatan,tetapi keterampilan berkomunikasi adalah bahan baku utama dalam menjalin hubungan baik dengan klien.
Dengan pernyataan di atas maka penulis ingin sekali mengetahui strategi apa yang di gunakan oleh para pihak pemerintah dalam menyelanggarakan visit banda Aceh yers 2011, yang merupakan suatu bahan baku utama dalam menyonsong kesuksesan dalam menigkatkan perekonomian Aceh melalui Visit Banda Aceh Yers 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Djoko Purwanto, M.B.A, Komunikasi Bisnis, PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta, 2006
Onong Uchjana Effendy ,Ilmu komunikasi teori dan praktek, (Bandung,Remaja rosdakarya,2005).
Syukri Syamaun, Yusri Daud, Komunikasi Organisasi, Ar-Raniry Press, Banda Aceh, 2004
Courtland L.Bovee,John V. Thill, Komunikasi bisnis,edisi kedelapan,jilid I, (Jakarta Indeks,2007).
Sri Dewi, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis,dan Disertasi,PT Rajagrafindo Persada: Pascasarjana FEUI,2002
Yayan Zamzani,Kembangkan wisata Aceh Berbasis Masyarakat (menyambut visit Banda Aceh Years 2011), di akses di koran serambi indonesia,18 Januari 2011
Joko Purwanto,Komunikasi Bisnis,Jakata: Erlangga,2006
Caurland L. Bovee,Dasar-dasar Layanan Prima,Jakarta:Elex Media Komputindo,Hal.71 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka,1996 Hal3
http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf
Termenung
jika malamku tiba..
aku selalu memandang langit..
menatap langit ditengan malam..
aku termenung,,
berpikir, apalh arti hidupku ini..
selama didunia ini, aku hanya bisa membuat mereka menderita
terkadang aku bertanya,
siapakah aku ini,,
segala sikap, tingkah, rasa, terkadang sering kusesali..
mengapa harus kujalani...
mengapa terlalu cepat untuk memutuskan permasalahan..
padahal, pikiranku masih saja plin plan..
kulihat lagi rembulan..
mengapa ia begitu indah..
bintang-bintang selalu hadir untuk menemaninya...
jika hidupku tak seindah rembulan..
megapa aku harus menyesalinya..
padahal,, segala kesusahan kitalah yang buat..
kesenangan,kebahagian, penderitaan,
itu semuanya pilihan hidup..
jangan pernah menyalahkan Takdir..
karena Takdir ditetapkan untuk kita berubah...
(mina)
Petani Kopi Mengeluh, Panen Tiba Harga Anjlok
Banda Aceh - Anjloknya harga kopi pada musim panen tahun ini, menjhadikan para petani kopi di daerah sentra produksi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, menjerit. "Semua ini karena kualitas kopi menurun akibat cuaca yang tidak menentu, maka harga jual pun anjlok pada musim panen 2010 ini," kata Taruna Arifin, salah seorang petani kopi asal Kampung Rimba Raya, di Bener Meriah, Aceh, hari Jumat 30 April 2010.
Dia menyebutkan, harga kopi Gabah Kering Giling (GKG) jenis Arabika pada musim panen 2010 ini tercatat Rp10.000 per kg, turun dari panen tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp15.000/kg. "Tingkat harga itu jelas merugikan para petani, apalagi saat ini harga berbagai kebutuhan pokok dan pupuk di tingkat pedagang rata-rata mengalami kenaikan," tutur Taruna Arifin.
Menurut dia, biji kopi kecil juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni Rp 15.000 per kg ketimbang periode yang sama pada 2009 yang mencapai Rp18.000/kg.
Di Bener Meriah, areal kebun kopi masyarakat tercatat lebih dari 40 ribu hektare. Sebagai wilayah dengan topografi pegunungan, Kabupaten Bener Meriah juga dikenal dengan sebutan wilayah dataran "Tinggi Gayo."
Masalah lain yang menyebabkan anjloknya harga jual kopi tersebut, ungkap Taruna Arifin, ialah pohon kopi di wilayah itu diserang hama penyakit akar yang mengakibatkan daun menjadi kuning dan buah kehitam-hitaman. "Hama penyakit akar yang menyerang tanaman kopi itu menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen. Turunnya harga mungkin tak begitu berpengaruh bagi petani, tapi gagal panen itu sangat meresahkan," katanya.
Selain kopi, harga kelompok sayur mayur yang dijual di tingkat petani di Bener Meriah juga mengalami penurunan drastis pada musim panen tahun ini, seperti tomat dari sebelumnya Rp 4.000 per kg kini menjadi Rp 2.000 per kg. Harga kentang juga ikut turun menjadi Rp 3.500 per kg dari sebelumnya Rp 6.000 per kg dan cabe rawit dari Rp 10.000 per kg menjadi Rp 5.000 per kg. (liputan mina waktu di ANTARA)
Dosen Bertanya Mahaiswa Menjawab
Universitas adalah lahan kekayaan pengetahuan. Di universitaslah lahir seorang pemikir,pengukir, dan pencipta berbasis intelektual akademisi. Universitas melahirkan sarjana yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari-cari pekerjaan, sehingga mejadi orang gajian seumur hidup. Di perguruan tinggi manapun, tuntutan untuk mencari pengetahuan secara intensif lebih ditekankan, dibandingkan dengan mencari pengetahuan mendengar dan menerima saja dari dosen. Hal tersebut sudah lumrah dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Fungsi seorang dosen adalah untuk mengarahkan mahasiwa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pendidikan, serta mampu mengilhami mahasiwa dalam menangkap materi yang disampaikan. Sesuai dengan fungsinya, maka mahasiswa dituntut untuk belajar secara efektif dan efesien. Jika dilihat dari kecerdasan berpikir, antara dosen dan mahasiswa, tentu memiliki perbedaan yang sangat mendalam. Beberapa mahasiswa memberikan argument tetang bagaimana kecerdasan seorang dosen, tidak dapat diukur dengan kemapuan mahasiswa, apalagi jika mahasiswa tersebut hanya pendengar yang aktif didalam ruangan. Dari pertanyaan tersebut, penulis dapat menganalisis dari sudut pandang yang berbeda.
Dosen merupakan orang pertama mengajak, membimbing, mengarahkan, serta memberi motivasi yang lebih kepada mahasiswa ketika di dalam ruangan. Bagaimana dengan mahasiswa? Apakah mahasiswa di universitas layak dikatakan sebagai pendengar atau seorang intelektual yang benar-benar meyakini sistem yang ada di perguruan tinggi? Atau hanya sebatas 4 D ( datang, duduk, dengar, dan diam? Bagaimana jika terjadi sebaliknya? Dosen hanya memberikan materi kepada mahasiswa ala kadarnya, tanpa mempertimbangkan empat Benefits yaitu: Intelectual Benefits, Practical Benefits, Emotional Benefits, dan Spritual Benefits. Jika kempat komponen tersebut tidak didapatkan oleh mahasiswa, maka dosen dinilai gagal untuk mengilhami mahasiswa sesuai dengan fungsinya. Apakah pantas kita menyalahkan orang lain atas kegagalan kita?
“ Dosen Bertanya Mahasiswa Menjawab” realitanya di tingkat Universitas, banyak terjadi kesalahpahaman antara dosen dan mahasiswa. Baik dari segi pemahaman yang berbeda, maupun dari segi sistem materi yang diajarkan sering sekali tidak sesuai kurikulum yang diterapkan. sehingga muncul idealisme yang berbeda yang megeluarkan pemikiran yang tidak kritis dikalangan kampus. Karena ada beberapa mahasiwa yang benar-benar menanggapi apa yang disampaikan dosen, kemudian mengkritisi jika pemahamanya mulai berbeda. Dengan hal demikian, sering terjadi konflik di dalam ruangan, karena perdebatan tersebut memancing mahasiswa bertanya kepada dosen, pasalnya malah sebaliknya. Dosen kembali menanyakan kepada mahasiswa?
Dalam hal itu, apakah kita mengaggap bahwa pengajar kurang berwawasan? Tentu anggapan itu sangat salah dan cenderung mematikan karakter sesorang. Sikap dan kesopanan dalam pembelajaran tentu lebih ditekankan, dibandigkan banyak pegetahuan tapi tidak disetarakan dengan ahlaktul Karimah. Dalam proses pendidikan tidak ada istilah ‘kekuasaan” menurut Weeber kekuasaan di artikan kemampuan untuk mendorong agar semua perintah ditaati oleh individu (Etizon). Tapi sebaliknya, untuk pembenahan pendidikan setingkat Universitas harus segera diimplementasikan. Menciptakan manusia-manusia yang inovatif, kompeten, the magic of thinking big, serta menguatkan kesadaran sosial dalam mencapai esensi pendidikan dan tujuan pembangunan bangsa ( Jakob Siringorono:2010) semoga dalam waktu yang dekat, selain sebagai mahasiwa Agent of Change , juga dituntut untuk menjaga relasi dengan dosen secara baik. Tidak memandang kecerdasanya, melainkan dari ketulusannya. Dan menjauhkan mahsiswa dari sikaf Arogan yang dinilai tidak memiliki edealisme ke arah yang demokrasi.
Demockrasi Not Demokrazy
berbaris rapi sambil berorasi..
berteriak, memaki-maki, melempar, batu di jalan raya
berjalan, sambil meneriakkan..hidup-hidup, sesekali merdeka
kertas putih di tangan korlab, berisikan tulisan hak-hak tuntutan
batu hitam terlempar,,
cepat dan tepat pada tujuan..
darah merah bersimbuh di jalan..
puas sudah aksi demonstran..
tuntutan usai dibacakan,,
keringat dan darah tinggal dibadan..
wajah murung,terik matahri menghambar..
merah putih ditangan dikobarkan..
merah putih...
bukan lambang para demontran..
karena demonstran berorasi dengan kelelahan,,
menunjjukan, semngat indonesi kini berkurang..
ANDAI AKU AR-RANIRY
Kulangkahkan kaki sejenak di kampusku
Kampus yang dulu tempat kaki bertapak mengejar waktu
Berdiri tegak dihadapan gedung-gedung yang mulai roboh
terhenti, menahan tukang bangunan yang mulai beraksi...
Mahasiswa...
Ya,, mahasiswa dulunya lalu lalang di sudut-sudut lorong kampus itu
Tertawa ria, berdayuh sepeda, berjalan lagi menuju ruang yang dosennya sudah menunggu
Berbicara demokrasi,berteriak demontrasi, Aktivis kampus tetap semangat soal moral dan idealisme di kampus..
Berbincang, sambil bersantai di warkop kecil di kampus itu. Hingga ia lupa, bahwa dirinya sedang menghadapi final saat itu..
Ar-Raniry...
Bukan sebuah dilema atau keterpurukan..
Ia adalah sebuah prinsip, yang harus di perjuangkan..
Meskipun, Mahasiswa terombang Ambing dalam kesulitan..
Hanya bisa berpangku tangan di kampus orang..
Mahasiswa...ya Mahasiswa lagi..
Mahasiswa yang peduli Demokrasi..
Tapi, mengapa mereka meenginginkan demokrasi itu mati..
Mahasiswa ...
Aku tersenyum melihat egomu yang maju mundur...
Andai Aku Ar-raniry..
Kutak ingin demokrasi setengah hati...