BAB I
LATAR BELAKANG
a. Latar belakang masalah
Perkembangan kertas atau dikenal sebagai papyhrus sudah dikenal dalam tiga masa priode. Yaitu pada zaman sebelum mengenal kertas, masa kertas dan masa sesudah ada kertas. Dalam perkembangan berawal pada saat manusia menemukan cara pembuatan kertas dari bahan-bhan tertentu. Seperti, kulit domba,rumput hijau yang dikeringkan, palepah-palepah kayu,dan berbagai jenis lainnya.
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papyrus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Penemuan kertaspun terus terjadi dan semakin berkembang pada abab 751 M, yaitu sampai ke cina, dan dikembangkan sehingga jumlah kertas tercetak sangatlah banyak. Hingga abab pertengahan, kertas terus mennjadi bahan perekonomian masyarakat, dan juga berfungsi sebagai alat tulis menulis,sehinnga masyarakat dapat melihat hasil tulisan dari jumlah kertas yang telah di cetak.
Saat ini, dunia kertas tak lagi asing ditelinga masyarakat. Karena percetakan semakin luas. Namun, dengan adanya kertas yang dijadikan sebagai media informasi bahan pustaka menyorotkan masyarakat peka terhadap informasi yang dibutuhkan.
BAB II
KARATERISTIK MEDIA INFORMASI (BAHAN PUSTAKA)
a. Masa Pra Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis banyak hal.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada masa lamp’au.
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papyrus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatankertas kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screenyang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenalsebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telahmenyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini. Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
b. Pada masa kertas
Pada masa kertas media informasi bahan perpustakaan sudah mulai berkembang dibandingkan dengan masa pra kertas. Para pendiri-pendiri besar mengumpulkan bahan kerta yang masih mentah menjadi lebih modern. Dengan menggunakan mesin kincir maka kertas sudah jadi berbentuk warna putih dan coklat muda berbentuk palepah-palepah dari kulit kayu.
Kertas itu dikumpulkan disebuah gudang perpustakaan umum, dan dikelola menjadi hasil tulisan seperti buku-buku pada saat itu, sehinngga perpustakaan umum pada abab pertengahan ini menjadi sumber bacaan bagi masyarakat uas.
Setelah selesai fase pembuatan kertas yaitu pada 751 M, Hingga pada tahun 123 H/750 M. yaitu dikenal sebagai peradaban keemasan pada maasa dinasti abbasyiah. Pada masa itu, bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas, setelah gerakan penerjemahan, dumualai dengan tugas menganalisis dan menyebarkan pengetahuan ke negri lainnya.
Seiring dengan perkembangan berbagai cabang ilmu pengetahuandan uncunya karya tulis para sarjana, berkembang pula produksi kertas yang tersebar luas di seluruh wilayah islam. Hal ini kemudian memberikan dorongan besar tiddak saja bagi gerakan penulis,penerjemahan dan pengajaran, akan tetapi juga berpengaruh pada gerakan pengumpulan naskah-naskah.
Dengan adanya kertas-kertas, maka perpustakaan umum,khusus,dan perpustakaan pribadi dapat menulis dengan tujuan memperbanyak jumlah koleksi di berbagai perpustakaan. Baik bernuansa agama atau umum. Perpustakaan umu yang sangat terkenal pada masa itu adalah perpustakaan bayt al- Hikmah pada masa kepemimpinan Al-Makmun, seluruh media informasi terdapat di perpustakaan tersebut. Kemudian banyak lagi perpustakaan lainnya. Seperti, perpustakaan di Madrasah Nizawimiyah di Baghdad, yang mempunyai 6000 judul buku.
Di bawah bangsa abbasiyah,bagdad bersaing dengan konstantinopel sebagai pusat budaya. Berbagai sumber mengungkapkan bahwa di kota Baghdad terdapat ratusan took buku. Kemudian orang arab berhasil mengetahui rahasia pembuatan kertas.pada abad kedelapan, Baghdad berhail membuat pabrik kertas, paadahal eropa masih berkutat dengan papyrus dan paarchnen. Orang-orang muslim menguasai teknik pembuatan kertas selama hampir 500 tahun sebelum orang-orang eropa mengetahuinya. Teknik pembuatan kertas disebarkan keberbagai penjuru kerajaan. Karena kertas mudah dibuat, jumlahnya banyak, mudah ditulis, maka produksi buku meningkat dan secara tidak langsung perpustakaan mulai tumbuh.
c. Masa Sesudah Kertas
Masa sesudah kertas banyak di kenal sebagai zaman modern. Dimana, perkebangan dunia kertas sudah mulai membesar keberbagai penjuru dunia,. Khususnya di Negara-negara yang mempunyai kualitas pendidikan lebih tinggi.. Didalam sebuah gedung perpustakaan media informasi sudah mulai berubah dari bentuk manual menjadi ke system digitalisasi. Yaitu berupa non-buku yang juga disebut sebagai bahan audiovisual, media teknologi, dan alat-alat lainnya.
Contoh rekaman suara (pmiringan hitam,radio, dll) ada juga berbentuk video seperti mikroflm,manuskrip dan sebagainya.
Perkembangan media informasi tidak hanya didapatkan didalam sebuah buku. Akan tetapi, banyak user yang memperoleh informasi dari teknologi seperti computer, internet dan melalui e-book (buku elektronik).
KESIMPULAN
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis banyak hal.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada masa lamp’au.
Pada masa kertas media informasi bahan perpustakaan sudah mulai berkembang dibandingkan dengan masa pra kertas. Para pendiri-pendiri besar mengumpulkan bahan kerta yang masih mentah menjadi lebih modern. Dengan menggunakan mesin kincir maka kertas sudah jadi berbentuk warna putih dan coklat muda berbentuk palepah-palepah dari kulit kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Suwito,Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana,2005
Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:GrapindoPersada,2005
Musryfah Sunanto, Sejarah Islam Klasik.Bogor:Kencana,2003
lestarih.wordpress.com
l/http://pustaka.uns,news@option.com
http://www.lenterahati.comserba-serbi-kertas
Sulistiyo Basuki.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Universitaas Terbuka, Depdikbud, 1993