tugas dan fungsi bank indonesia dalam perekonomian nasional

PENDAHULUAN
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang  membantu pemerintah dalam pertumbuhan perekonomian nasional sangat dianggap signifikan bagi kalangan masyarakat luas. Dalam hal tersebut Bank Indonesia mempunyai tujuan, fungsi dan tugas masing-masing dalam memelihara kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia yang di kenal  sebagai Bank Sentral yang selama ini merupakan bagian dari struktur organisasi pemerintah yang independen secara konsekuen salah satu sebagai terobosan dalam upaya pemulihan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, penting memiliki sebuah bang sentral yang independen dalam pengolahan uang Negara, didalam system perekonmian, termasuk sitem prekonomian Indonesia.
LATAR BELAKANG
Bank Indonesia (BI), Sebagai bank sentral, tentu saja masuk ke dalam bagian terpenting dari organ akan  yang secara politik dan ekonomi semakin menguat itu. Pentingnya posisi bank sentral tersebut sangat erat kaitannya dengan inplikasi politik dari kehancuran system moneter yang dialami di masa pemerintahan sebelumnya. Untuk mengatasi tingginya tingkat inflasi akibat kebijakan ekpansif penawaran uang memerlukan tindakan-tindakan ketat  untuk mendisipinkan sector moneter. Sejak kehadiran UU No.13 Tahu 1968 yang telah mengeluarkan berbagai momentum yang bercabang ganda, disatu pihak eksistensi kelembagaan bank Indonesia sebagai penjaga stabilitas keuangan dan bebagai fungsi bank sentral modern lainnya telah dikembalikan.
Dua alas an mengapa bank sentral harus bebas dari intervensi dari manapun
Pertama, terdapat kecendrungan peerintah dan kalangan politisi untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam waktu singkat tanpa memperhitungkan secara matang kapasitas ekonomi yang ada sehingga dapat menimbulkan Overheatin. Kedua, terdapatnya kecendrungan pemerintah untuk mngutamakan dana bank sentral guna memenuhi biaya deficit anggran bila tidak ada aturan yang nelarangnya. Dengan terjadinya permaslahan tersebut, maka penulis ingin mengutarakan peran Bank Indonesia bg pertumbuhan ekonomi Nasional.
TUJUAN
UU.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia secara tegas memberikan landasan mencapai  target yang ditetapkan, yaitu mememlihara kestabilan nilai rupiah juga menggunakan berbagai instrument kebijakan. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud ialah  kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang diukur berdasar kan atau cerminan pada perkembangan laju inflasi, serta terhadap perkembangan  mata uang asing yang diukur berdasarkan pada perkwembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang Negara lain.
Diketahuan bahwa dibeberapa Negara lain, pengendalian inflasi sebagai sasaran akhir  oleh Bank Indonesia dengan beberapa pertimbangan pertama, bukti empiris bahwa dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya dapat memengaruhi tingkat inflasi dan tidak dan.dapat memperngaruhi vinansial riil seperti pertumbuhan ekonomi atau tingkat pengangguran.kedua, pencapaian inflasi yang rendah merupakan prasyarat bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan karean perekonomian tidak dipacu untuk tumbuh melebihi kapasitasnya. Ketiga, dengan ditetapkannya inflasi sebagai sassaran tuggal, sasaran tersebut akan menjadi acuan ddalam perumusan kebijakan moneter. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia lebih transparan dan mudah diukur.
Penerapan tujuan tunggal tersebut menjadikan Bank Indonesia sebagai Tanggung Jawab yang besar terhadap permintaaan dan penawaran Agregat. Maka menjadi tujuan focus utama yaitu  mengarahkan kebijakan ekonomi masyarakat, baik internal maupun eksternal.





Fungsi Bank Indonesia
Fungsi pokok utama bank ada tiga yaitu (1) menghimpun dana dari masyarakat, (2) menanamkan dana yang dikelola kedalam berbagai aset produktif, misalnya dalam bentuk kredit, dan (3) memberikan jasa layanan lalu-lintas pembayaran dan jasa layanan perbankan lainnya.
Dengan fungsi itu, bank berperan sebagai lembaga intermediasi yang mempertemukan dua pihak yang berbeda kepentinganya. Baik dalam penghimpunan dan penanaman dana, maupun dalam pelayanan transaksi keuangan dan lalu-lintas pembayaran 
Tugas Bank Indonesia
Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan , maka tugas  Bank Indonesia meliputi tiga hal
1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam hal ini, Bank Indonesia di beri kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan pengendalian jumlH Ung beredar dengan menggunakan berbagia intrumen kebijakan moneter.
2.      Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dengan menerapkan system pembayaran yang lancar dan aman merupakan salah satu prsayarat dalam keberhaasilan pencapaian  tujuan kebijakan moneter. Sehubungan dengan hal tersebut Bank Indonesia mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran melalui system kewenangan dalam 1. Menetapkan penggunaaan alat pembayaran.2 mengaturan penyelenggaraan jasa system pembayaran.
3.      Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
Tugas mengatur dan mengawasi bank merupakan salah satu tugas yang  penting khususnya dalam rangka menciptakan system perbankan yang pada akhirnya ddapat mendorong efektivitas kebijkan moneter. Perbankan selain menjalankan fungsi intermediasi, juga berfungsi sebagai media tranmisi kebijakan moneter serta pelayan jasa system pembayaran.

Hubungan Bank Indonesia
Bank Indonesia menjalin hubunga kerja sama dengan lembaga –lembaga lnternasional, hal ini di perlukan untuk menunjanng kelancaran  Bank Indonesia  maupun pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi, moneter maupun perbankan.

Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga Dn forum internasional atas nama Bnak Indonesia antara lain sebagai bberikut.
1.      The South East Central Banks Research and Training Center  (SEACEN Centre) (1982,12 bank sentral)
SEACEN Centre merupakan pusat penelitian dan pelatihan bagi pegawai bank sentral yang menjadi anggota bagi kawasan asia tenggra di bidang keuangan, moneter, perbankan,  kebansentralan, dan ekonomi pembangunan.
2.      The South East Asian, New Zeland and Australia Forum of Banking supervisor (SEANZA) (1957,20 bank sentral)
SEANZA di bentuk untuk membantu mengatasi masalah keterbatasan SDM yang professional dan berpengalaman, khususnya pada tigkat menajerial menegah ke atas, yang dihadapi bank sk
entral negar-negara di kawasan asia pasif
3.      The Executive Meeting of East Asian and Pasifik central bank( EMEAP)
EMEAP merupakan kerja sama bank sentral dan otoritas moneter di kawasan asia dan pasifik yang berujuan untuk mempererat hubungan kerja sama sesame anggotanya. Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk government meeting.
4.      ASEAN Central bank forum
ACBF dibentuk dengan tujuan mengevaluasi perekonomian dan resiko keuangan yang mungkin timbul dengan menekankan pada polcy option dan inplikasinya. Serta mendorong dilakukannya langkah awal untuk memeinimkan resiko tersebut dengan bantuan dari beberapa lembaga multilateral baik di tingkat regional maupun interbasional
5.      Bank for internasional settlement (BIS)
Bis Merupakan kera sama keuangan dan moneter internasional sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam menyediakan jasa keuangan dalam pengelolaan devisa,menjaddi pusat riset ekonomi dan moneter, memberkan konriibusi dann memahami pasar  keuangan internasional, ddan sebagai forum pembahasan hasil riset moneter dan perbankan.


                                                                         KESIMPULAN

Fungsi dan peran bank Indonesia memiliki kedudukan yang tinggi dan strategis dalam mewujudkan sistem perbankan yang sehat bagi Negara Indonesia.pelaksanaan fungsi  dan peran pengawasan bank Indonesia mencerminkan kepedulian dan kepentingan bagi setiap Negara dan pemerintah, karena keamanan dan kestabilan sistem bank Indonesia penting bagi kestabilan perekonomian Negara.

Oleh karena itu, pemerintah memilki tanggun jawab moral dan sosial untuk mengambila langkah pengamanan, bila terjadi kegoncangan atau krisis perbankan yang tidak dapat diatasi berdasarkan prinsip dan mekanisme pengawasan bank yang telah di tetapkan.

Bank Indonesia bila dibandingkan dengan bank-bank di Negara lain tentu lebih distintif, dalam arti masih bersifat elementer. Jika basis atau pondasi “politik bank sentral” Negara-negara lain telah bergerak ke tingkat lebih konseptual, yaitu telah sampai pada satu taraf dimanan pertarungan pertarungan menentukan kebijakan ekonomi dan moneter national.
Karena itu, kelangsungan hidup indenpendensi bank sentral di Indonesia, sebagai mana yang terjadi pada pemerintahan yang lalu, tidaklah mengantung pada  pada lembag-lembaga politik melainkan pada keteguhan hati di tingkat individual.


                                                           DARTAR PUSTAKA

Ali Fachry,Politik Bank Sentral,Jakarta: Lspeu Indonesia,2003
Gandapradja Permadi, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2004
Rivai Veithzal, Bank and Financial Unditetion Management, Jakarta: PT Grapindo Persada,2007
Dwijandono J.Soedradjad, Mengelola Bank Indonesia dalam Masa Krisis. Jakarta: LP3ES, 2001






















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar