CURHAT DI MESJID BAITURAHMAN
Terik matahari tepat diatas kepalaku. Tepat pada hari selasa 28 Desember 2010. Aku melangkahkan kaki menuju Mesjid Baiturahman Banda Aceh. Segudang masalah tersirat dalam hati ini, seluas lautan dan gunung tak sannggup untuk meghitung segala dosa. Meski tak pernah kita menyadari, itulah seumpannya hidup didunia yag fana ini. Biasanya, pada semester pertama dan kedua aku sering menenangkan pikiran ke Mesjid tersebut, kali ini jarang. Karena begitu banyak Aktifitas yag harus kuselesaikan di kampus. saat memasuki Mesjid Baiturahman..tak sabar rasanya memasuki ke dalamnya. Dari luar Mesjid aku menatap beberapa orang yang memasuki Mesjid memenuhi paggila Mu’azin, beberapa pengemis yang rutin beraktifitas di perkarangannya juga memberhentikan kegiatannya. Meskipun mereka tak memasuki Mesjid, mereka juga mengikuti jama’ah di halaman Mesjid tersebut.
Hatiku sangat damai. Semua beban dan kegelisahan yang menumpuk dalam hati ini, rasanya hilang dengan seketika. Menikmati hawa dalam Mesjid yang begitu dingin, sambil bermunazat di Hadapannya. Entah apa yang kupikirkan saat ini, dengan seketika Air mataku jatuh membasahi pipi ini. Usai Shalat Dzuhur, aku duduk menghadap kiblat. Tanganku ketegadahkan ke atas seraya meminta Ampunan dan Do’a..
Dalam Do’aku, tak dapat kututupi segala apa yang ada dalam hatiku.
“ Ya Allah..saat ini aku datang untuk memenuhi panggilanmu menuju ke Rumahmu yang Suci ini, pintaku sama seperti sebelumnya Ya Rabb, seperti do,aku di waktu aku selalu memanjatkan do’’a padaMu di setiap usai Shalat lima waktu. Dalam do’aku tak tak pernah lupa untuk memohon ampun dari segala Dosa-Dosa yang selama ini telah kuperbuat, namun, mengapa dosa itu terus terulang lagi,,kini hatikuku sering dihantui karena rasa Takut. Hanya padamu ya Allah, tempatku meminta, Disetiap langkahku, hanya Engkau Pelidung bagiku..Hanya Engkau yang Maha Mendengar, dan Hanya Engkau yang maha Mengetahui isi hatiku.” Aminn,,
Setiap aku berdo’a, inti dari apa yang hendak kukatakan tak pernah keluar dari lisanku,meskipun demikian, aku yakin, Allah Maha Mengetahui segala isi hati Hambanya.
Buat ibunda yang selalu ada dihati, m’afkan anakmu yang selama ini tak medengar segala Titahmu. Bukanya aku tak bisa membahagiakanmu saat ini, hanya karena aku masih dalam perkuliahan, bukan didunia pekerjaan. Bukan pula maksudku buruk untuk menolak keinginanmu, tapi aku tak mau tergesa-gesa dalam memilih pasangan hidupku. Ibunda, meskipun saat ini ayah telah tiada, hanya satu impian dan cita-citaku untuk Ia yang telah tiada, aku hanya ingin melanjutkan perjuangan Ayahku yang tercinta..
Apapun yang kulakukan saat ini, adalah untuk masa depanku dan juga masa depan ibunda.mugki aku tak semulia dibandingkan dengan kakak, adik, dan abang, mereka juga sibuk mengurusi diri sendiri masing-masing. Aku bukanlah orang yang selalu tegar, aku juga butuh perhatian dan kasih sayang dari keluarga yag kudambakan...selama ini aku telah bersabar tak meminta apapun dari ibunda dan abang, tapi satu pintaku. Kasihanilah aku dan do’aknlah aku, karena itu semua lebih baik daripada segalanya.
Ini hanya curahan hatiku saat ini,,,
Aku hanya ingin perhatian..tak lebih...hanya aitu...
Sukran...
mina
curhat di mesjid Baiturahman
08.17 |
Label:
kumpulan cerpen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar