Mimpi Bertemu Andrea Hirata

Sejak diterbitkannya Novel karya Andrea Hirata, mulai dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Karya terakhirnya adalah Maryamah Karvop. Membuat banyak kalangan pembaca karyanya tersebut menjadi seorang pemimpi...
Dalam Acara obrolan singkat atau jumpa Fans yang disiarkan langsung di Metro TV pada tanggal 11 November 2007 lalu, saya sempat penasaran dengan sosok yang berambut ikal ini. Saat penerbitan buku Laskar Pelangi, saya langsung memesan buku beliau di kota Banda Aceh. Karena pada saat itu saya berda di Bener Meriah.
Dalam Acara tersebut, Meutia Hafidz, seoarng reporter Metro TV yang menulis kisah pengalaman pribadinya “168 Jam Dalam Sandera”, dan pembicara ketiga adalah moderator dari website millsbeasiswa, Ibu Pangesti yang juga merupakan dosen FBS UNY.

Acara tersebut sangat mengesankan, meskipun tak menghadiri Stadiun Metro TV secara langsung di ITB, saya langsung menyaksikannya di TV. Usai membaca Laskar Pelangi, rasanya hati saya terdampar jauh menerawang untuk dapat mematahkan kembali mimpi-mimpi yang telah mati.

Pertanyaan demi pertanyaan yang dituturkan oleh mbak Meutia Hafidz sanagt menyentuh, Andrea menjawabnya sangat santai. Ia juga mengatakan “ bermimpi tak memandang kaya atau miskin” menurutnya hanya tiga hal dapat mewujudkan mimpi yaitu positive thinking, positive feeling, dan positive action.

Kalimat yang disampaikan dalam bukunya sangat litelatur dan sistematis. Bahasa yang ilmiah dan kaya dengan kosa kata membuatku tertawa dan menangis. Sosok seorang Lintang adalah sosok yang seharusnya dicontoh karena perjuangannya untuk menempuh kesekolah dengan bersepeda. Sangat bahagia atas kehadiran karya mas Andrea. Sehinngga pada saat itu aku membentuk sebuah mimpi,,yaitu mimpi bertemu dengan mas Andrea.

Usai tamat sekolah, pada tahun 2008. Ayah saya meninggal dunia pada saat menerima hasil kelulusan. Karena kodisi ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan untuk melanjutkan saya menuju pendidikan yang lebih lanjut. Saat itu pula, mimpi saya tertutup. Saya menutupi semua imipian saya, karena tak mungkin seorang siswa yang biasa saja, bisa berjumpa dengan tokoh yang terhebat itu. Itulah yang ada dibenakku saat itu.
Saat hari ketujuh ayahku, aku hanya bisa menerima sms dari teman sekolahku, bahwa mereka telah melanjutkan kuliah di tempat mereka impikan. Impian mereka tersampaikan..

Hatipun seolah terkunci, tahukah kau kawan, ketika itu saya membaca kembali novel Laskar Pelangi. Kata demi kata kupahami, ku coba akulah yang ada didalam novel tersebut. Hatiku sangat bahagia.. energy yang kuterima sangat dasyat.. mimpi yang terkubur dalam-dalam kini telah bangkit kembali. aku terseyum kemudian esok harinya aku memutuskan untuk pergi ke kota Banda Aceh. Hanya dengan bermodalkan uag 85 ribu rupiah..

Hingga saat ini, saya berada di perguruan Tinggi IAIN, Institut Agama Islam Negeri. Saya melanjutkan kuliah dengan mimpi saya. Melalui sinergi dari novel mas Andrea, meskipun saat ini mimpi untuk bertemu dengannya belum tercapai..
Aku yakin suatu saat aku bisa menjadi penulis seperti Andrea Hirata..
Sukran...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar